Senin, 01 April 2013

TIPS MEROMBAK SUPERMOTO DARI MOTOR LOKAL




Supermoto merupakan jenis motor yang saat ini mulai banyak digemari. Dengan penampilannya yg gagah dan mumpuni untuk diajak melibas kepadatan lalu-lintas jalan raya, serta cukup handal utk dipacu di medan off road ringan mjd daya tarik tersendiri bagi para penggemar motor.
Supermoto merupakan varian dari motor jenis trail, namun berbeda di sektor kaki2nya, terutama pada velg & ban. Velg supermoto umumnya berukuran diameter 17”, dg ukuran yg relatif lebar. Ban yg digunakan pun adalah ban dg karakter utk penggunaan lebih byk di track aspal. (Aspal 70%, tanah 30%).
Namun kenyataannya utk memiliki sebuah motor supermoto, saat ini relatif tdk mudah, krn msh jarang pabrikan yg membuat motor supermoto. Di Indonesia, hanya ada beberapa pabrikan yg membuat motor jenis supermoto, seperti Kawasaki dg Kawasaki D-Tracker nya, dan Minerva Sachs. Utk supermoto buit-up, seperti Suzuki DRZ 400 SM, KTM Supermoto, bisa didptkan lewat ATPM, tp harganya masih sangat mahal. Cara lain yg agak lebih mudah adalah dg membeli motor yg sdh jenis trail (Hyosung Bosowa RX-125, bikinan Korea, Monstrac, Kaisar, Viva, Beijing Cross, dll), kmd tinggal ganti velg & bannya mjd roda utk aspal.
Salah satu cara utk memiliki supermoto adalah dengan membangunnya (memodifikasi) dari motor lokal yg byk beredar di Indonesia, dimodifikasi sedemikian rupa, shg mjd sebuah motor supermoto. Motor yg akan diubah/dimodif mjd supermoto, bisa berasal dari motor trail, motor sport atau bahkan motor bebek.
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana membangun supermoto yg baik. Langkah2 utk membangun sebuah supermoto adalah sebagai berikut.
1. Tentukan dahulu model supermoto yg ingin dibangun. Cara yg plg mudah adalah dengan meniru motor trail special engine (SE), krn coverbody SE byk tersedia di toko2 trailshops. Di pasaran byk tersedia coverbody SE, yaitu Honda CR atau CRF, Yamaha YZF, Suzuki RMZ, Kawasaki KXF, serta KTM, baik utk 80 cc (kecil) maupun 125/250cc (besar).
2. Tentukan ukuran/besar supermoto yg akan dibikin. Hal ini berkaitan dengan postur pengendaranya. Jika ridernya pny tinggi badan 165 ke bawah, sebaiknya bikin motor dg ukuran body seperti SE 85 cc (kecil). Bisa dg membeli KLX 150 yg dimodif kaki2nya saja. Tapi kalo ridernya tingginya 168 ke atas, lebih disarankan bikin supermoto ukuran besar, seukuran SE 125/250 cc.
3. Catat baik2 ukuran2 vital SE yg akan ditiru, seperti ukuran panjang wheel-base (jarak sumbu roda depan-belakang), tinggi ground clearance(jarak dari tanah ke bagian terbawah mesin), seat-hight (jarak dari tanah ke punggung jok), lebar sudut rake (sudut yg terbentuk antara kemiringan shock depan dg garis horisontal). Ukuran2 inilah yg akan kita aplikasikan ke motor yg akan kita bangun.


Di bawah ini adalah contoh ukuran2 vital motor2 SE :
JENIS SE W.BASE G. CLEARANCE S.HIGH RAKE
Honda CRF 250 58,2” 14,2” 38” 27,7 derajat.
Suzuki DRZ 400 146 cm 26 cm 89 cm 27,7 derajat.
KTM 450 SM 147,5 cm 30 cm 92 cm 27,7 derajat.
Kawasaki KXF 147 cm 29 cm 90 cm 27,7 derajat.
Yamaha YZF 147,3 cm 30 cm 89 cm 27,7 derajat.

Jika diperhatikan, ukuran2 antar SE ternyata tdk berbeda terlalu jauh selama masih dalam satu kelas.
4. Setelah ukuran2 vital SE yg ingin kita tiru tsb didpt, yg selanjutnya akan kita aplikasikan pd motor yg akan kita modif, selanjutnya kita tentukan jenis motor apa yg akan kita pake sbg basic.
5. Yg paling rumit sebetulnya adalah aplikasi btk & ukuran frame/chasis/rangka trail/SE ke frame motor lokal, krn perbedaan yg siginifikan antara frame motor lokal dg frame trail/SE. Motor lokal yg beredar di Indonesia sebagian besar adalah btk sport (lebih tepatnya commuter) dg sudut yg dibtk antara komsteer dg main tube jauh lbh lebar drpd frame trail. Ini yg sering diabaikan oleh para modifikator. Padahal pengaplikasian frame yg benar ini adalah kunci utama kesuksesan membangun sebuah motor supermoto/trail. Cara yg biasa ditempuh adalah dg mengcustom ulang framebawaan motor, memakai kombinasi frame SE dg frame bawaan motor, atau membuat total frame baru. Dilanjutkan dg pemasangan mesin dg pembuatan engine mounting yg sesuai.
6. Kemudian kita tentukan kaki2 yg akan kita pake. Usahakan pemilihan kaki2 ini jika dipasang tdk akan merubah ukuran2 vital tadi. Yg pertama tentukan dulu shockbreaker depan yg akan dipake. Sebagai gambaran, ukuran panjang shock depan utk SE 250 adalah 90-92 cm. USD Supermoto 85 cm. USD SE 85 cc 85 cm. Kmd tentukan rear shock & arm yg akan digunakan. Bisa arm limbah atau custom sendiri.
7. Setting roda2 yg akan digunakan, terutama ketepatan dlm memilih lebar velg & roda yg akan dipake pada roda belakang. Yg perlu diperhatikan adalah lebar arm, tromol yg dipake , yg kira2 pemasangannya tdk bergesekan dg bibir ban ataupun framenya.
8. Selanjutnya baru pembikinan subframe (rangka belakang), yg ukuran2 serta desainnya hrs sesuai dg cover body yg akan digunakan.
9. Pemasangan coverbody set, tangki & sadel adlah langkah selanjutnya.
10. Yg terakhir tinggal finishing. 

Tidak ada komentar: