OTOMOTIFNET - Banyak pertanyaan dari pemilik Honda CS1 masuk ke email
Mr. Testo (mr.testo10@gmail.com) isinya; bisakah motor itu dibikin kencang
tanpa bore-up. Jawabnya bisa! Terbukti, begitu Mr. Testo memberi tantangan ini
pada beberapa bengkel, mereka langsung antusias.
Namun dari sekian banyak mekanik yang meladeni tantangan itu, ada satu racikan terpilih dan bisa jadi rekomendasi CS1-mania. “Yakni, garapan Wawan Setiawan dari bengkel WMC Racing. Itu sudah lewat seleksi dan tes, lo!” bilang Mr. Testo.
Sepuluh tahun lebih jadi tukang oprek mesin, bikin Wawan mudah mendapat hasil signifikan. Saat dites, laju CS1 dalam jarak 700 meter bisa 148 km/jam. “Standarnya bisa 115 km/jam aja sudah syukur,” urai Wawan. Ini yang dilakukan Wawan.
Kepala Silinder
Diporting dan polish, “Khusus saluran inlet, diameternya ditambah 1,5 mm,” jelasnya. Alhasil laju campuran bahan bakar dan udara yang masuk dan sisa pembakaran yang keluar lebih lancar. Buat meningkatkan rasio kompresi, dibubut 0,3 mm.
Namun dari sekian banyak mekanik yang meladeni tantangan itu, ada satu racikan terpilih dan bisa jadi rekomendasi CS1-mania. “Yakni, garapan Wawan Setiawan dari bengkel WMC Racing. Itu sudah lewat seleksi dan tes, lo!” bilang Mr. Testo.
Sepuluh tahun lebih jadi tukang oprek mesin, bikin Wawan mudah mendapat hasil signifikan. Saat dites, laju CS1 dalam jarak 700 meter bisa 148 km/jam. “Standarnya bisa 115 km/jam aja sudah syukur,” urai Wawan. Ini yang dilakukan Wawan.
Kepala Silinder
Diporting dan polish, “Khusus saluran inlet, diameternya ditambah 1,5 mm,” jelasnya. Alhasil laju campuran bahan bakar dan udara yang masuk dan sisa pembakaran yang keluar lebih lancar. Buat meningkatkan rasio kompresi, dibubut 0,3 mm.
Noken As
Komponen pengatur buka-tutup klep ini diganti produk Thailand tanpa merek. “Pastinya, angkatan klep lebih tinggi dan durasinya lebih lama, efeknya bahan bakar yang masuk bisa lebih banyak,” lanjut mekanik asli Purwokerto, Jateng ini.
Konsekuensinya, mesti ada penyesuaian. Karena angkatan lebih tinggi, coakan di kepala piston mesti diperdalam, in 0,5 mm ex 1 mm. Kedua, per klep diganjal ring 2 mm untuk mencegah floating.
Karburator
Diganti yang model konvensional, pakai Keihin PE 28. “Lebih responsif dan spuyernya mudah didapat,” ujar mekanik yang bermukim di kawasan Bintaro, Tangerang, Banten.
Komponen pengatur buka-tutup klep ini diganti produk Thailand tanpa merek. “Pastinya, angkatan klep lebih tinggi dan durasinya lebih lama, efeknya bahan bakar yang masuk bisa lebih banyak,” lanjut mekanik asli Purwokerto, Jateng ini.
Konsekuensinya, mesti ada penyesuaian. Karena angkatan lebih tinggi, coakan di kepala piston mesti diperdalam, in 0,5 mm ex 1 mm. Kedua, per klep diganjal ring 2 mm untuk mencegah floating.
Karburator
Diganti yang model konvensional, pakai Keihin PE 28. “Lebih responsif dan spuyernya mudah didapat,” ujar mekanik yang bermukim di kawasan Bintaro, Tangerang, Banten.
CDI dan Koil
CDI pakai Shindengen yang limiternya mencapai sekitar 13 ribu rpm, pulser pakai punya Honda CBR 150. “Lalu koilnya pakai yang apinya lebih besar, bisa Nology atau milik Yamaha YZ 125,” lanjut pria berbadan langsing ini.
Knalpot
“Dibuat custom disesuaikan karakter mesin,” tutur pria yang bengkelnya di Jl. Buncit Raya No.21A, Warung Buncit, Jaksel ini.
Kopling dan Gir
Tenaga sudah besar akan percuma jika kopling selip, “Cukup ganti per kopling aftermarket yang karakternya lebih kenyal. Lalu agar nafas mesin lebih panjang, gir diperberat dengan mengganti gir depan jadi 15 mata, standarnya 14 mata.”
CDI pakai Shindengen yang limiternya mencapai sekitar 13 ribu rpm, pulser pakai punya Honda CBR 150. “Lalu koilnya pakai yang apinya lebih besar, bisa Nology atau milik Yamaha YZ 125,” lanjut pria berbadan langsing ini.
Knalpot
“Dibuat custom disesuaikan karakter mesin,” tutur pria yang bengkelnya di Jl. Buncit Raya No.21A, Warung Buncit, Jaksel ini.
Kopling dan Gir
Tenaga sudah besar akan percuma jika kopling selip, “Cukup ganti per kopling aftermarket yang karakternya lebih kenyal. Lalu agar nafas mesin lebih panjang, gir diperberat dengan mengganti gir depan jadi 15 mata, standarnya 14 mata.”
Part Dan Jasa
|
||
1. Noken As
|
1.250.000
|
|
2. Karburator Keihin PE 28
|
600.000
|
|
3. Cdi Shindengen + Pulser
|
1.200.000
|
|
4. Koil Nology/Yamaha Yz 125
|
2.500.000/500.000
|
|
5. Knalpot
|
350.000
|
|
6. Per kopling
|
200.000
|
|
7. Jasa
|
500.000
|
|
Total
|
6.600.000(koil nology) / 4.600.000(koil YZ 125)
|
|
WMC Racing: 021-6912 9223
|
||
Data Up-grade Honda Cs-1
|
Standar
|
Upgrade
|
0-60 Km/jam
|
5,59 detik
|
5,18 detik
|
0-80 Km/jam
|
8,48 detik
|
8,22 detik
|
0-100 Meter
|
7,54 detik
|
7,12 detik
|
0-201 Meter
|
12,28 detik
|
11,70 detik
|
Top Speed
|
115 km/jam
|
148 k
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar